25 June 2013

Tradisi Ojung Untuk Meminta Hujan

Tradisi ojung merupakan sebuah tradisi yang hingga kini masih tetap dipertahankan warga Desa Klabang, Bondowoso yang bertujuan untuk meminta turun hujan agar desa mereka tak mengalami kekeringan ketika musim kemarau panjang tiba.

Tradisi yang pada puncaknya akan digelar sebuah pertandingan saling memukul menggunakan rotan dengan peserta laki-laki yang berusia rata-rata antara 17 hingga 50 tahun ini dibuka dengan dengan pergelaran dua tarian yang masing-masing bernama tarian topeng kuna dan tarian rontek singo wulung.

Asal-usul dari dua tarian diatas sendiri konon bermula dari sebuah tokoh desa tersebut yang dianggap pahlawan pada masa lalu yakni Juk Seng karena kegigihannya dalam mengusir penjajah. Juk Seng pada masa itu adalah seorang demang yang dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh pengikut setianya bernama Jasiman bersama murid-muridnya. 

Konon pada masa itu, untuk membiayai perjuangannya melawan penjajah Juk Seng kerap ngamen dengan menggelar pertunjukan dua tarian tersebut. Dan karena warga tahu bahwa uang hasil dari ngamen itu akan digunakan sebagai penunjang perjuangan maka warga pun tak segan untuk menyawer uang mereka.

Tradisi menyawer inilah yang sampai sekarang pun masih tetap dilakukan warga ketika dua tarian ini dipentaskan, tak terkecuali ketika dua tarian tersebut digelar pada tradisi ojung. 

Begitu tarian topeng kuna dan tarian rontek singo wulung selesai digelar barulah kemudian warga menyiapkan sesaji-sesaji sambil membakar dupa di samping mata air yang ada di desa itu. Setelah acara doa bersama selesai barulah kemudian warga tumplek blek di samping mata air tersebut untuk makan bersama.

Setelah semua ritual selesai digelar barulah kemudian acar inti pun dilaksanakan yakni sebuah pertandingan saling memukul menggunakan rotan. Ketika wasit memberi aba-aba, semua peserta pun dengan tangkas saling memukul badan lawannya menggunakan rotan.

Panasnya sekujur tubuh akibat lecutan rotan lawan inilah yang konon akan mendatangkan rasa iba pada sang pemilik kehidupan untuk segera menumpahkan air hujan agar segala panasnya badan dapat terbasuh.