25 April 2021

Kain Mbojo, Kain Khas Bima, Nusa Tenggara Barat


Jika kita berbicara mengenai kain tradisional, maka Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan budaya tersebut yang begitu beragam di tiap daerahnya, baik pada motif maupun jenisnya. Dan salah satunya adalah kain tenun tradisional khas Kota Bima, Nusa Tenggara Barat yang dinamai dengan sebutan Kain Mbojo.

Kain tenun ini sendiri sudah ada turun temurun sejak zaman Kerajaan Bima dan kerap digunakan oleh kaum perempuan di sana. Kain yang memiliki motif dan corak yang beragam ini menurut Orang Bima selalu nyaman dipakai pada cuaca apapun, baik panas maupun dingin. Konon kain ini jika dipakai kala cuaca panas akan menyerap keringat dan jika dipakai ketika cuaca dingin maka kain ini akan membuat tubuh terasa hangat.

 
Pada jaman dulu, perempuan di Bima kerap mengenakan Kain Mbojo sebagai penutup kepala semacam hijab yang disebut Rimpu. Rimpu ini sendiri dibedakan cara pemakaiannya berdasarkan status pernikahannnya. Jika sudah menikah maka Rimpu hanya dibalutkan di kepala semacam hijab biasa, sedangkan jika belum menikah maka Rimpu akan dikenakan ke seluruh wajah dan hanya memperlihatkan matanya saja. Hal ini bertujuan agar laki-laki merasa penasaran karena wajah sang perempuan tidak terlihat sepenuhnya.

Bahkan jika kita merunut pada sajarah kerajaan Islam di Bima sebelum tahun 1960, kain Mbojo merupakan pakaian yang wajib dikenakan perempuan Bima kala harus keluar rumah. Jika ada perempuan Bima kala itu yang keluar rumah tanpa mengenakan Rimpu Kain Mbojo maka akan dianggap melanggar norma-norma adat dan agama.

Sumber photo: