16 October 2023

Ken Arok: Figur Misterius dalam Kitab Pararaton

Kitab Pararaton adalah salah satu naskah kuno yang menceritakan sejarah Jawa pada abad ke-14 hingga ke-15. Dalam kitab ini terdapat banyak tokoh-tokoh penting yang memainkan peran utama dalam sejarah Nusantara. Salah satu tokoh yang menarik perhatian dalam Kitab Pararaton adalah Ken Arok. Namanya mungkin kurang dikenal di luar lingkungan sejarah Jawa, tetapi kisahnya yang penuh misteri dan kontroversi layak untuk dijelajahi lebih dalam.

Latar Belakang Ken Arok

Ken Arok adalah seorang tokoh yang kontroversial dalam Kitab Pararaton. Kisah hidupnya diwarnai oleh berbagai versi yang berbeda, dan sumber-sumber sejarah tidak selalu konsisten. Namun, ia dikenal sebagai pendiri Kerajaan Singhasari yang merupakan cikal bakal bagi kerajaan-kerajaan besar di Jawa seperti Majapahit.

Kisah hidup Ken Arok dimulai dari statusnya sebagai seorang penjahat yang tinggal di desa Tumapel. Ia dijuluki Ken Arok, yang berarti "susu sapi" dalam bahasa Jawa, karena kemiripan fisiknya dengan seorang anak sapi. Ia menjalani hidup sebagai peminta-minta dan pencuri kecil.


Jatuh Cinta pada Ken Dedes

Perubahan besar dalam hidup Ken Arok terjadi ketika ia bertemu dengan Ken Dedes, seorang wanita cantik yang kemudian menjadi istri Tunggul Ametung, seorang penguasa setempat. Ken Arok jatuh cinta pada Ken Dedes dan memutuskan untuk merebutnya. Ia mengakali Tunggul Ametung dengan berpura-pura ingin menjadi anak angkatnya.

Ketika rahasia Ken Arok terungkap, ia membunuh Tunggul Ametung dan mengambil Ken Dedes sebagai istrinya. Namun, pernikahan mereka juga tidak berjalan mulus. Konon, Ken Dedes menjadi sumber konflik di antara suami-suaminya yang akhirnya mengakibatkan penggulingan Ken Arok dari Singhasari.


Ken Arok sebagai Pendiri Singhasari

Meskipun kisah pribadi Ken Arok penuh kontroversi, ia adalah tokoh yang penting dalam sejarah Jawa karena dianggap sebagai pendiri Kerajaan Singhasari. Setelah merebut Ken Dedes, Ken Arok memperkuat posisinya dan mendirikan Singhasari. Ia adalah raja pertama Singhasari yang berkuasa pada sekitar tahun 1222-1227 Masehi.

Dalam pemerintahannya, Ken Arok memimpin pasukan Singhasari dalam berbagai ekspedisi militer untuk memperluas wilayah kekuasaannya. Ia juga dikenal sebagai seorang yang berani dalam pertempuran dan memiliki kemampuan strategi yang hebat. Singhasari di bawah pemerintahannya tumbuh menjadi kekuatan besar yang mendominasi Jawa pada masanya.


Misteri di Seputar Kematian Ken Arok

Kematian Ken Arok juga merupakan bagian misterius dalam kisahnya. Menurut beberapa sumber, ia tewas dalam pertempuran melawan raja Kediri, Anusapati. Namun, versi lain dari kisah ini mengklaim bahwa Ken Arok tewas dalam konspirasi di dalam istananya.

Salah satu teori mengatakan bahwa Ken Dedes, istrinya, adalah otak di balik pembunuhan Ken Arok karena ia ingin membalaskan dendam terhadap suaminya yang pernah merampok suaminya sebelum menikah dengannya. Namun, teori ini masih diperdebatkan, dan kisah sebenarnya di balik kematian Ken Arok tetap menjadi misteri.


Warisan Ken Arok

Meskipun hidupnya penuh kontroversi dan misteri, Ken Arok meninggalkan warisan bersejarah yang kuat di pulau Jawa. Setelah kematiannya, Kerajaan Singhasari berlanjut di bawah pemerintahan anaknya, Anusapati, dan cucunya, Panji Tohjaya. Selanjutnya, Singhasari bertransisi menjadi Kerajaan Majapahit, salah satu kerajaan terbesar di Nusantara yang pernah ada.

Kisah hidup Ken Arok mengingatkan kita bahwa sejarah sering kali kompleks dan penuh misteri. Meskipun ia dimulai sebagai seorang penjahat, ia akhirnya menjadi tokoh penting dalam membentuk masa depan pulau Jawa. Kisahnya juga mengajarkan kita bahwa kehidupan manusia sering kali tidak hitam putih, dan banyak hal yang bisa mengubah arahnya.

Dalam Kitab Pararaton, Ken Arok mungkin hanya satu dari banyak tokoh yang mengisi lembaran-lembaran sejarah Jawa. Namun, kisah hidupnya yang dramatis dan misterius telah memastikan bahwa namanya tidak akan pernah terlupakan dalam warisan budaya Indonesia.

-----

Gambar diambil dari: solata-sejarahbudaya dan historyofcirebon