23 October 2023

Tradisi Berburu Paus Biru dari Lamakera

Pulau Solor, yang terletak di ujung timur Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, menjadi rumah bagi sebuah perkampungan nelayan yang tak hanya terkenal tangguh dalam mencari rezeki dari lautan, tetapi juga memiliki sejarah dan budaya yang menarik. Perkampungan ini dikenal dengan nama Lamakera, yang terbagi menjadi dua wilayah administratif, yaitu Desa Watobuku dan Desa Motonwutun, masuk dalam wilayah Kecamatan Solor Timur.

Masyarakat Lamakera, mayoritasnya adalah muslim, hidup dari mata pencaharian utama sebagai nelayan. Mereka terkenal sebagai nelayan ulung yang telah berabad-abad mengarungi samudera dengan tekad kuat. Namun, keunikan mereka tidak hanya terbatas pada keterampilan menangkap ikan, melainkan juga dalam tradisi perburuan ikan paus dan ikan pari manta.

Tradisi perburuan paus biru yang dimulai oleh warga Lamakera telah berlangsung selama berabad-abad. Mereka memulai tradisi ini dengan hanya memanfaatkan tombak, atau dalam bahasa setempat disebut gala, dan meluncur dengan berani melintasi lautan, seringkali tanpa melindungi tubuh mereka dari terik matahari yang membara. Namun, perburuan paus ini tidak pernah sembarangan. Mereka menjaga ekosistem laut dan hanya mengejar ikan paus biru, yang ukurannya bisa mencapai puluhan meter.

Sejak 2015, Desa Lamakera telah dikenal sebagai kawasan wisata bahari. Ujung timur Pulau Solor masih menjadi rumah bagi sejumlah hewan laut langka yang nyaris punah, seperti ikan paus, hiu, lumba-lumba, dan ikan pari manta, yang dalam bahasa setempat disebut ikan belelang. Wisatawan yang datang ke Lamakera dapat menyaksikan keindahan alam bawah laut yang luar biasa dan memahami warisan budaya perburuan paus yang unik.

Tradisi perburuan paus di Lamakera tidak hanya menarik dari segi sejarah, tetapi juga karena perburuan paus yang mereka lakukan berbeda dengan yang dilakukan di daerah lain. Warga Lamakera memburu paus biru, yang merupakan salah satu spesies paus terbesar di dunia, sementara beberapa daerah lain biasanya memburu paus sperma yang lebih kecil. Aktivitas perburuan ini biasanya dilakukan pada bulan Mei hingga Oktober, ketika paus biru muncul di perairan sekitar Pulau Solor.

Bagi para pengunjung yang ingin mencapai Desa Lamakera, perjalanan mungkin tidaklah mudah. Dari Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur, perjalanan dapat dilakukan dengan kapal motor selama sekitar dua jam, kemudian dengan kapal motor turun di Waiwerang, Kota Kecamatan Adonara Timur, di Pulau Adonara. Dari sana, perahu kecil atau sampan akan membawa Anda ke perkampungan Lamakera yang berada di ujung timur Pulau Solor.

Di dalam desa ini, Anda akan menemukan sebuah bangunan masjid yang megah bernama Al-Ijtihad. Bangunan masjid ini memiliki sejumlah menara yang menjulang tinggi sekitar 45 meter dan menghadap ke selat sempit antara Pulau Solor, Lembata, dan Adonara. Mesjid Al-Ijtihad Lamakera dibangun dengan dana swadaya masyarakat Muslim setempat sejak tahun 2012. Mesjid ini memiliki tujuh pintu, yang masing-masing dinamai sesuai dengan nama tujuh suku yang ada di Lamakera, menggambarkan keragaman budaya dan sejarah masyarakat ini.

Sebelum agama Islam diterima oleh masyarakat Lamakera, kepercayaan nenek moyang mereka umumnya adalah animisme, sesuai dengan kepercayaan tradisional yang ada di sebagian besar wilayah Indonesia. Namun, Lamakera menjadi salah satu tempat awal masuknya Islam di Nusa Tenggara Timur, karena lokasinya yang sering menjadi tujuan para pedagang dan pelaut Muslim.

Salah satu daya tarik alam yang membedakan Lamakera adalah keberadaan ikan pari manta, yang hanya terdapat di dua tempat di dunia, salah satunya adalah Lamakera, Indonesia. Saat ini, Yayasan Misol dari Amerika Serikat ikut mendukung pelestarian spesies ikan ini.

Lamakera adalah cerminan dari kerja keras dan tekad masyarakatnya. Mereka bukan hanya nelayan, tetapi juga pelestari lingkungan dan budaya yang memikat. Keunikan desa ini, dengan sejarah panjang perburuan paus dan keindahan alam bawah lautnya, membuatnya menjadi tujuan wisata yang menarik di Indonesia. Dengan menjaga tradisi dan keberlanjutan lingkungan laut mereka, Lamakera terus berkontribusi pada pelestarian spesies yang langka dan menawarkan pengalaman berharga bagi wisatawan yang datang ke sana.

----------

Gambar-gambar diambil dari: Pinterest