Home » , , , » Mpa'a Ntumbu: Adu Kepala dari Bima

Mpa'a Ntumbu: Adu Kepala dari Bima

Indonesia, sebagai negara kaya dengan warisan adat, budaya, dan keanekaragaman, menawarkan berbagai tradisi yang unik. Salah satu tradisi istiadat yang memikat hati dan menarik perhatian adalah Mpa'a Ntumbu, atau lebih dikenal sebagai tradisi adu kepala dari Bima. Mari kita eksplor bersama sejarah, atraksi, dan nilai filosofi yang terkandung dalam Mpa'a Ntumbu ini, yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Bima.


Sejarah Mpa'a Ntumbu: Perlawanan dan Kepahlawanan

Tradisi Mpa'a Ntumbu memiliki akar sejarah yang dalam, seiring dengan zaman kesultanan Bima pada abad ke-17. Namun, popularitasnya semakin meluas pada masa kerajaan di Istana Kesultanan Bima. Pada masa itu, Mpa'a Ntumbu menjadi simbol kekuatan dan keperkasaan, khususnya dalam peran sebagai penasehat perang "Ncuhi." Tradisi ini tidak hanya melambangkan kekuatan fisik tetapi juga semangat perlawanan terhadap musuh dan penjajah di tanah Bima.


Lokasi dan Waktu Pertunjukan: Ntori dan Maria, Keajaiban Nusa Tenggara Barat

Tradisi Mpa'a Ntumbu berasal dari Desa Ntori dan Desa Maria, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pertunjukan Mpa'a Ntumbu tidaklah sembarangan, melainkan terjadi pada waktu-waktu khusus, seperti saat menerima tamu istimewa, perayaan pernikahan, atau acara khitanan. Lokasi ini menjadi saksi bisu dari kehebatan atraksi Mpa'a Ntumbu yang melegenda.


Atraksi Mpa'a Ntumbu: Keberanian dan Bahaya yang Terencana

Atraksi Mpa'a Ntumbu tidak hanya sekadar tontonan biasa. Dimainkan oleh pasangan lelaki, atraksi ini memerlukan keberanian dan keterampilan yang tinggi. Dua atau empat pasangan lelaki berlari menuju satu sama lain dengan tujuan menabrak kepala lawan atau mengadu kepala. Sang guru berperan sebagai pengendali pemain, dan atraksi ini diiringi oleh musik tradisional yang terdiri dari gendang, serone, dan gong.

Keunikan atraksi ini terletak pada bahayanya yang terencana. Pemain yang tidak puas dengan atraksi yang telah dilakukan dapat memilih untuk menabrakkan kepalanya ke tembok, tiang, atau pagar. Sebelum atraksi dimulai, seorang tertua memberikan air doa dan mantra-mantra sebagai bentuk persiapan spiritual dan mental.


Nilai-nilai Filosofi Mpa'a Ntumbu: Religius, Sosial, dan Ekonomis

1. Nilai Religius:

Tradisi Mpa'a Ntumbu memperlihatkan nilai religius melalui upacara doa dan mantra sebelum atraksi dimulai. Hal ini mencerminkan kesakralan dan spiritualitas dalam setiap aspek tradisi ini.


2. Nilai Sosial:

Tradisi ini juga mengeksplor nilai sosial, terutama dalam konteks masyarakat yang bersatu saat menjaga alat-alat pengiring menjelang pertunjukan. Kegiatan sosial semacam ini memperkuat ikatan komunitas dan meningkatkan rasa solidaritas.


3. Nilai Ekonomi:

Seiring dengan perkembangan dunia pariwisata, Mpa'a Ntumbu juga membawa dampak ekonomis positif. Pertunjukan ini menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan, memberikan kesempatan bagi masyarakat setempat untuk mendapatkan penghasilan dari sektor pariwisata.


Kesimpulan: Mpa'a Ntumbu, Perpaduan Tradisi dan Kearifan Lokal

Mpa'a Ntumbu bukan sekadar atraksi fisik, melainkan juga menyimpan sejarah, filosofi, dan nilai-nilai luhur dari masyarakat Bima. Dalam setiap lompatan dan benturan kepala, terpatri keberanian, semangat perlawanan, dan kebersamaan yang melekat dalam kehidupan masyarakat Bima. Semoga keunikan dan keindahan Mpa'a Ntumbu tetap terjaga dan terus menjadi bagian dari warisan budaya Indonesia yang membanggakan.