Suatu hari, setelah berusaha sepanjang hari, Surya tak berhasil menangkap satu ikan pun. Rasa kecewanya tergantikan oleh kebahagiaan saat ia melihat sebuah ikan emas muncul di permukaan sungai. Surya dengan cepat menangkap ikan tersebut, bersyukur karena memiliki lauk untuk makan malam.
Sesampai di rumah, ketika Surya hendak memasak ikan emasnya, tatapan sedih dari ikan itu membuatnya berpikir ulang. Akhirnya, ia memutuskan untuk tidak memasak ikan tersebut dan malah memeliharanya dalam sebuah tempayan.
Keesokan harinya, Surya kembali pergi menangkap ikan, namun kali ini hasilnya tetap nihil. Lesu, ia pulang ke rumahnya hanya untuk menemukan hidangan lezat yang siap disantap. Penasaran, Surya memutuskan untuk mengintip siapa yang menyediakan hidangan tersebut.
Surya melihat seorang gadis cantik sedang memasak. Tanpa sadar, cinta pun tumbuh di hati Surya. Ia melompati jendela dapur dan melihat tempayan yang berisi ikan emas yang telah ia pelihara. Terungkaplah rahasia bahwa gadis itu adalah jelmaan dari ikan emas tersebut, yang telah memberikan hidangan lezat sebagai ungkapan rasa terima kasih.
Surya langsung menyatakan cintanya, dan gadis itu setuju untuk menjadi istrinya. Namun, dengan syarat bahwa Surya harus menjaga rahasia tentang dirinya yang adalah jelmaan dari seekor ikan mas dari semua orang, bahkan dari anak-anak mereka nanti. Surya pun setuju.
Mereka menikah dan diberkahi dengan seorang anak lelaki yang gemar makan. Anak mereka tumbuh dengan selera makan yang tak terbatas. Suatu hari, sang ibu menyuruh anaknya mengantar makan siang untuk ayahnya yang bekerja di sawah. Namun, dalam perjalanan, sang anak terlalu lapar dan memakan seluruh hidangan.
Ayahnya kecewa dan tanpa sengaja mengucapkan kata-kata yang seharusnya tersembunyi bahwa anaknya adalah anak dari seekor ikan. Mendengar ini, anak itu menangis dan melapor pada ibunya. Sang ibu, yang sedih karena suaminya mengingkari janjinya, memutuskan untuk kembali ke alamnya bersama anaknya.
Mereka berdiri di tengah tanah lapang, dan saat hujan deras disertai petir menyambar, keduanya menghilang. Setelah hujan mereda, dari tempat mereka berdiri, muncullah mata air yang terus mengalir membentuk danau yang luas.
Danau itulah yang kemudian dikenal sebagai Danau Toba, di mana cerita asal-usulnya tetap diingat oleh masyarakat sekitar sebagai kisah tentang kesetiaan, pengorbanan, dan rahasia yang terjaga dalam kedamaian dan keindahan Danau Toba.