18 January 2024

Tari Bonet Suku Dawan: Eksplorasi Keindahan dan Sejarah dalam Gerak dan Lirik

Dalam kehidupan masyarakat komunal, seni memegang peran sentral sebagai ekspresi estetis dari individu maupun kelompok, menyalurkan rasa, penghayatan, dan pengetahuan melalui seni rupa, gerak, atau sastra. Di Nusa Tenggara Timur, khususnya di kalangan Suku Dawan, Tari Bonet menjadi suatu warisan budaya yang mendalam, selalu hadir dalam kegiatan-kegiatan komunal yang berkaitan dengan adat istiadat dan tradisi mereka.

Pesona Tari Bonet di Pantai Bakaro

Tari Bonet bukan sekadar tarian biasa; ia adalah perpaduan indah antara gerak yang khas dan lirik yang memikat. Dalam setiap upacara komunal Suku Dawan, Tari Bonet selalu menjadi penanda kehadiran kekayaan budaya dan sejarah yang terus dijaga. Terletak di Pantai Bakaro, Kabupaten Manokwari, tarian ini tak hanya memikat hati warga setempat, tetapi juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin merasakan keindahan tradisi unik ini.


Asal-usul dan Makna Nama "Bonet"

Dalam bahasa Dawan, kata "Bonet" berasal dari rangkaian kata "Na Bonet," yang memiliki arti mengepung, mengurung, mengelilingi, atau melingkari. Suku Dawan menggunakan bahasa ini di wilayah Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, dan sebagian Belu. Dalam konteks Tari Bonet, kata ini menggambarkan formasi tarian yang membentuk lingkaran, menciptakan kesatuan yang indah dan simbolis.


Ritual Memanggil Ikan dengan Pluit dan Sarang Rayap

Keberadaan Tari Bonet diyakini memiliki akar dalam fase kehidupan berburu masyarakat Dawan. Pada zaman prasejarah, saat hidup bergantung pada hasil alam dan perburuan, manusia Dawan menggunakan taktik pengepungan terhadap binatang buruan. Tarian ini menjadi bentuk suka cita setelah mereka berhasil memperoleh hasil buruan untuk kelangsungan hidup. Sebelum menyantap hasil buruan, mereka melibatkan ritual penyucian roh binatang dan persembahan kepada Dewa.


Simbolisme dalam Api Unggun

Dalam Tari Bonet, api unggun berperan penting sebagai simbol penolong masyarakat Dawan. Pada masa lalu, para pemburu menggunakan api sebagai strategi dalam perburuan. Api juga dihubungkan dengan Dewa Matahari, sumber energi dan penerangan bagi kehidupan manusia. Hingga saat ini, api unggun tetap hadir di tengah lingkaran Bonet, mengingatkan akan keterkaitan kuat dengan kebiasaan zaman dahulu.


Kontinuitas Tradisi

Tari Bonet bukanlah suatu yang baru di Suku Dawan. Sebaliknya, tarian ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari mereka. Dari generasi ke generasi, tradisi ini terus berkembang, dijaga dengan penuh kebanggaan oleh penduduk asli, dan diapresiasi oleh para wisatawan yang datang untuk ikut serta dalam ritual ini.


Menikmati Pesona dan Keajaiban Tari Bonet

Mengunjungi Pantai Bakaro tidak hanya tentang menikmati keindahan alamnya, tetapi juga merasakan keajaiban Tari Bonet yang terjaga. Tarian ini menjadi bukti hidup dari kekayaan budaya yang kini menjadi daya tarik unik bagi para pelancong yang ingin menyaksikan dan merasakan tradisi lokal yang masih terpelihara dengan baik. Ayo, rasakan pesona mistis Tari Bonet, saksikan gerakan memukau dan lirik yang sarat makna, dan ikutlah dalam atraksi budaya yang tak terlupakan ini di Pantai Bakaro!