Untuk referensi lebih spesifik, Mamuju terletak sekitar 430 kilometer sebelah utara Makassar, ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan. Jaraknya juga sekitar 170 kilometer sebelah barat daya kota Palu, ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah.
Dan kali ini kita akan membahas tradisi yang ada di masyarakat Mamuju khususnya tradisi di masyarakat adat Budong Budong. Masyarakat adat Budong-Budong sendiri adalah salah satu suku bangsa di Sulawesi Barat yang merupakan bagian dari suku Mandar yang mendiami daerah sekitar Kabupaten Mamuju Tengah, Kabupaten Mamuju Utara, dan Kabupaten Polewali Mandar. Tradisi yang akan kita bahas adalah tradisi Mamose.
Tradisi Mamose adalah salah satu tradisi masyarakat adat Budong Budong di Mamuju, sebuah suku bangsa di Sulawesi Barat, Indonesia. Tradisi ini merupakan sebuah upacara adat yang dilakukan untuk merayakan keberhasilan dalam berbagai hal, seperti panen yang melimpah, pernikahan, atau pencapaian penting lainnya.
Pada awalnya tradisi Mamose ini adalah sebuah tradisi untuk mengenang perang yang pernah terjadi di masyarakat Budong Budong dan menelan banyak korban jiwa. Tak heran jika dalam satu ritualnya terdapat ajang keberanian menebas badan menggunakan parang panjang dengan disaksikan oleh tetua adat.
Para pamose, sebutan bagi tokoh adat yang akan memperagakan atraksi tebas badan dihadapan tetua adat yang disebut Tobara. Atraksi ini akan diiringi oleh tabuhan gendang dan teriakan-teriakan bernada semangat persatuan dan kebersamaan suku adat Budong Budong.
Dalam tradisi Mamose, selain sebagai ajang keberanian menebas tubuh dengan parang panjang, juga untuk berkumpul bersama di tempat yang telah ditentukan, biasanya di lapangan atau tempat terbuka lainnya. Mereka mengenakan pakaian adat dan membawa persembahan, seperti beras, buah-buahan, dan hasil pertanian lainnya. Upacara ini dipimpin oleh seorang tokoh adat atau Tobara.
Selama tradisi Mamose, dilakukan juga berbagai aktivitas dan persembahan. Ini meliputi tarian dan musik tradisional, seperti tari Sajojo atau tari Mamuju. Orang-orang juga melakukan doa bersama dan memohon berkat serta keselamatan bagi komunitas. Selain itu, makanan tradisional khas Mamuju juga disajikan dan dinikmati bersama dalam acara ini.
Tradisi Mamose tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkuat ikatan sosial dan budaya di antara masyarakat Mamuju khususnya untuk masyarakat adat Budong Budong. Melalui tradisi ini, nilai-nilai kebersamaan, kerjasama, dan rasa syukur terhadap hasil jerih payah bersama ditekankan.
Tradisi Mamose merupakan bagian penting dari warisan budaya masyarakat Mamuju. Upacara ini tidak hanya mempertahankan kearifan lokal, tetapi juga menjadi salah satu daya tarik pariwisata di daerah tersebut. Wisatawan dapat menyaksikan dan ikut serta dalam perayaan tradisional ini untuk lebih memahami dan menghargai budaya Mamuju.