Home » , , , , , » Mengenal Kura-kura Keramat dari Desa Belawa Cirebon

Mengenal Kura-kura Keramat dari Desa Belawa Cirebon

Kura-kura Belawa adalah spesies yang konon hanya hidup di Desa Belawa, Kabupaten Cirebon. Nama latin dari kura-kura ini adalah Amdya Cartilaginea dan merupakan hewan endemik yang bentuk dan penampilannya berbeda dengan kura-kura di tempat lain. Salah satu ciri kasat mata yang membedakan Kura-kura Belawa dengan kura-kura di tempat lain adalah bentuk tempurungnya yang mirip dengan lembaran buku yang terbuka yakni memiliki garis memanjang di bagian tengah tempurung hingga menyerupai bentuk buku yang terbuka. Sigar jambe, begitu orang Cirebon biasa mengistilahkan bentuk ini. 

Ciri lainnya adalah kura-kura ini lebih suka hidup di air yang berlumpur pekat dan tidak terkena sinar matahari langsung. Oleh karena lebih suka tinggal di tempat berlumpur pekat maka warna tempurung dari kura-kura Belawa juga berwarna hitam mengkilap.

Dan karena hanya hidup di Desa Belawa, Kecamatam Lemah Abang, Kabupaten Cirebon inilah kura-kura ini dinamakan kura-kura Belawa. Konon menurut kepercayaan setempat, kura-kura Belawa ini merupakan jelmaan dari sobekan AlQur'an yang dilempar ke rawa oleh seorang pemuda yang bernama Jaka Saliwah. Jaka Saliwah sendiri diceritakan sebagai pemuda sakti yang memiliki wajah dua warna.

Karena cerita inilah kemudian kura-kura ini dianggap sebagai kura-kura keramat yang tidak boleh dibunuh atau di bawa keluar dari desa Belawa. Jika pantangan ini dilanggar maka konon orang yang melanggar akan terkena tuah baik berupa kematian atau musibah-musibah lainnya. 

Disamping itu, secara hukum memang tidak dibenarkan membunuh atau membawa kura-kura Belawa ini dari habitat asalnya karena kura-kura Belawa oleh Pemerintah Cirebon merupakan salah satu hewan yang dilindungi melalui Surat Keputusan Bupati No. 522.51 tahun 1993 tentang flora dan fauna khas Cirebon yang harus dilindungi dan juga Perda No. 13 tahun 1997 dengan ditetapkannya Desa Belawa menjadi kawasan suaka margasatwa.  

Disamping keberadaan Kura-kura Belawa, di desa ini juga terdapat situs-situs lain yang juga dikeramatkan seperti Sumur Pamuruyan yang konon pada jaman dahulu sering dijadikan sebagai tempat berwudhlu dan juga berkaca Jaka Saliwah untuk melihat perubahan warna mukanya. Kemudian ada juga mata air Cikuya, batu cadas yang tidak boleh diinjak dan juga batu yang berada di dekat pohon kilayu yang berkaitan dengan cerita legenda Nyi Burintik. Oleh karena itulah pada bulan-bulan tertentu banyak orang yang berkunjung ke Desa Belawa ini dengan berbagai keperluan dan tujuannya.