Home » , , , , » Merariq di Suku Sasak: Mengungkap Keindahan Tradisi Pernikahan Sarat Makna

Merariq di Suku Sasak: Mengungkap Keindahan Tradisi Pernikahan Sarat Makna

Pendahuluan
Kawasan Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah rumah bagi berbagai tradisi budaya yang memikat, salah satunya adalah tradisi "merariq" yang dipegang teguh oleh Suku Sasak. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi tahap-tahap yang mengesankan dari merariq, sebuah tradisi budaya yang merayakan persatuan hati dan jiwa. Mari kita memahami lebih dalam kerumitan dari serangkaian upacara ini yang menjadikannya begitu luar biasa.

1. Cerita Tentang Persetujuan Bersama
Merariq didasarkan pada pentingnya persetujuan bersama. Idealnya, baik calon pengantin pria maupun wanita harus dengan sukarela menjalani perjalanan ini. Yang membuat merariq berbeda adalah bahwa ini hanya dapat terjadi jika kedua keluarga sepakat tanpa adanya tekanan atau paksaan. Setelah restu diberikan, perjalanan dimulai, dan dua jiwa yang ditakdirkan bertemu di tempat yang rahasia, jauh dari pandangan orangtua wanita.

2. Menginap di Keluarga Pria
Langkah berikutnya dalam perjalanan ini adalah ketika wanita dibawa ke rumah keluarga pria, di mana ia akan tinggal selama satu hingga tiga hari. Kedatangan wanita ke rumah keluarga pria menandai dimulainya tahap "besejati." Selama tahap ini, keluarga pria mengunjungi orangtua wanita untuk memberitahu bahwa putri mereka telah dibawa oleh sang putra.
BACA JUGA:
3. Tahap Beselabar
Tahap selanjutnya disebut "beselabar," yang berarti pertukaran berita antara pihak laki-laki dan pihak perempuan. Proses ini sering cukup panjang karena melibatkan negosiasi untuk mencapai kesepakatan tentang persyaratan yang diinginkan oleh pihak perempuan, termasuk mahar dan pisuke.

4. Pengambilan Persetujuan Wali Nikah
Mahrup menjelaskan bahwa setelah mencapai kesepakatan, langkah selanjutnya adalah "pengambilan persetujuan wali nikah," di mana pihak laki-laki secara resmi meminta izin kepada wali nikah wanita sehingga pernikahan dapat dilangsungkan secara sah menurut hukum agama.

5. Membuat Janji
Setelah mendapatkan izin wali, pasangan ini melanjutkan dengan "pengambilan janji." Pada tahap ini, kedua pihak berjanji untuk melangsungkan upacara pernikahan dan merayakan hari hajatan syukuran, termasuk hari nyongkolan, yang akan melibatkan keluarga dan kerabat dekat.

6. Kemeriahan Nyongkolan
"Nyongkolan" adalah tahap yang paling menghibur dalam merariq. Keluarga pria, diiringi musik tradisional seperti gendang belek, mengunjungi rumah keluarga perempuan. Pada tahap ini, keluarga calon pengantin pria mendatangi rumah calon pengantin wanita dengan musik tradisional Suku Sasak mengisi latar belakang. Proses ini selalu menjadi tontonan menarik bagi warga desa.

7. Balas Nampak
Sebagai penutup dari perayaan nyongkolan, Mahrup menjelaskan tentang tahap "balas nampak." Tahap ini melibatkan hanya keluarga besar dan bertujuan untuk mempererat hubungan antara keluarga pria dan keluarga perempuan. Ini adalah saat yang sangat istimewa untuk lebih mengenal satu sama lain.

Penutup
Merariq di Suku Sasak, NTB, adalah bukti hidupnya tradisi yang kaya dan indah yang merayakan cinta, persatuan, dan budaya. Proses yang rumit ini memastikan bahwa pernikahan antara pria dan wanita dirayakan dengan cara yang memperdalam hubungan keluarga dan meningkatkan ikatan dalam komunitas. Merariq adalah suatu kesaksian akan warisan budaya yang kaya dari masyarakat Sasak, yang mengungkapkan keindahan cinta dan tradisi di Nusa Tenggara Barat.

-------------
Gambar diambil dari: mengenalindonesia.com