08 December 2023

Memahami Keindahan dan Makna Mendalam di Balik Upacara Adat Nyangku Ciamis

Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menjadi saksi bisu dari warisan budaya tak benda yang bernilai tinggi, Upacara Adat Nyangku. Upacara yang kaya akan sejarah dan kekayaan budaya ini merupakan sebuah persembahan dan penghormatan terhadap benda-benda pusaka peninggalan Prabu Sanghyang Borosngora dan para raja, serta Bupati Panjalu di Kecamatan Panjalu. Fokus utama upacara ini adalah penyucian benda-benda keramat seperti Pedang Zulfikar, Cis, Keris Komando, Keris, Pancaworo, Bangreng, gong kecil, Kujang, Trisula, dan pusaka lainnya yang dijaga dengan cermat di Pasucian "Bumi Alit".

Signifikansi dan Filosofi Upacara Adat Nyangku

Nyangku bukan hanya sekadar upacara ritual, namun juga merupakan bentuk penghormatan dan persembahan kepada para leluhur. Proses penyucian benda-benda pusaka ini menjadi momen sakral yang dianggap sebagai perwujudan pengabdian kepada nenek moyang. Keberlanjutan tradisi Nyangku menjadi pengingat bagi masyarakat Ciamis akan nilai-nilai kearifan lokal yang perlu dijaga.


Proses Kegiatan Nyangku

Upacara Nyangku melibatkan serangkaian kegiatan sakral yang dijalankan dengan penuh kehormatan dan ketelitian. Salah satu proses kunci adalah membersihkan benda-benda pusaka dengan air suci yang berasal dari sembilan mata air keramat di Panjalu. Air tersebut diambil dan disimpan oleh para santri selama 40 hari sebagai bagian dari persiapan menuju hari pelaksanaan upacara.

Pada hari yang ditentukan, tirta kahuripan yang diambil dari sembilan mata air diserahkan kepada Ketua Yayasan Borosngora sebagai penanggung jawab pelaksanaan upacara Nyangku. Proses ini diiringi dengan pengajian, pembacaan sholawat nabi, dan penyediaan tujuh macam sesaji beserta minumannya.


Tradisi Nyangku Sebagai Media Penyebaran Agama Islam

Pada masa lalu, Nyangku dijadikan sebagai misi suci untuk menyebarkan agama Islam di Panjalu. Upacara ini bukan hanya sekadar ritual keagamaan, tetapi juga menjadi sarana dakwah yang dijalankan oleh para sesepuh dan tokoh masyarakat. Hal ini mencerminkan betapa eratnya keterkaitan antara kearifan lokal dan agama dalam budaya Ciamis.


Pelaksanaan Upacara Nyangku Saat Ini

Saak ini, upacara Nyangku diadakan oleh Yayasan Borosngora dengan dukungan sesepuh Panjalu, Pemerintah Desa Panjalu, tokoh masyarakat, juru kunci makam keramat, keturunan Raja Panjalu, dan pihak terkait lainnya. Prosesi dilakukan dengan penuh pengabdian, dimulai dari pengambilan air suci hingga pemugaran dan penyimpanan kembali benda-benda pusaka di Pasucian "Bumi Alit".

Upacara Nyangku tidak hanya menjadi simbol kelestarian budaya Ciamis, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kebersihan, penghormatan, dan keharmonisan. Masyarakat Ciamis dapat merasa bangga memiliki warisan budaya yang kaya makna ini, yang terus dijaga dan dilestarikan oleh generasi-generasi selanjutnya.