Makna Tari Serimpi
Tari Serimpi, selain sebagai persembahan seni tari, melambangkan keanggunan dan kelembutan para wanita di Yogyakarta. Dalam budaya Jawa, perempuan dihargai atas tutur kata yang halus dan perilaku yang lembut. Tari Serimpi menjadi simbol kelembutan tersebut, sebuah ekspresi indah dari keindahan budaya Indonesia.
Sejarah yang Kaya
Tari Serimpi memiliki akar yang dalam dalam sejarah Kerajaan Mataram. Sebagai salah satu karya seni tari tertua di Jawa, tarian ini memiliki keanggunan dan kesucian yang hanya ditampilkan di lingkungan keraton. Pada masa Kerajaan Mataram, hanya penari terpilih yang diizinkan membawakan Tari Serimpi. Namun, dengan pecahnya kerajaan menjadi Kasultanan Yogyakarta dan Surakarta, tarian ini mengalami evolusi gerakan yang mencerminkan perbedaan antara dua keraton tersebut.
Dalam nama "Serimpi," terkandung makna mendalam; ada yang mengartikannya sebagai "perempuan," sementara ada pandangan lain yang menyebut bahwa "Serimpi" berasal dari kata dasar "impi" yang artinya mimpi. Seiring waktu, Tari Serimpi mengalami perkembangan dan terbagi menjadi berbagai jenis, masing-masing dengan makna dan cerita yang unik.
Fungsi dan Gerakan Tari Serimpi
Pada awalnya, Tari Serimpi hanya boleh ditampilkan di lingkungan keraton, terutama pada upacara pengukuhan sultan atau raja baru. Namun, seiring berjalannya waktu, tarian ini juga menjadi hiburan untuk masyarakat umum.
Gerakan Tari Serimpi sangat khas dengan tempo yang sangat halus. Melibatkan gerakan kepala, tangan, dan kaki, tarian ini juga memiliki tiga gerakan dasar yang memberikan dinamika tersendiri: Maju Gawang, Pokok, dan Mundur Gawang. Pola lantai tari ini biasanya lurus atau horizontal, mencerminkan kelembutan dan kegemulan penari.
Jenis-Jenis Tari Serimpi
Tari Serimpi telah berkembang menjadi berbagai jenis, masing-masing memberikan nuansa dan cerita yang berbeda. Beberapa di antaranya adalah:
- Tari Serimpi China: Terinspirasi oleh budaya China, terutama terlihat dari kostum penari yang memperlihatkan pengaruh tersebut.
- Tari Serimpi Padelori: Diciptakan oleh Sultan Hamengkubuwana VI dan VII, tarian ini dilengkapi dengan peralatan seperti pistol dan keris kecil.
- Tari Serimpi Merak Kasimpir: Menampilkan instrumen musik gendhing merak kasampir dan properti khusus berupa pistol dan panah.
- Tari Serimpi Gendangwati: Ciptaan Sultan Hamengkubuwana V, mengisahkan tentang kekuatan gaib dengan properti berupa sebatang pohon dan seekor burung mliwis putih.
Kostum, Properti, dan Musik Pengiring
Para penari Tari Serimpi tampil anggun dengan kostum khas Jawa. Kostum ini berkembang dari penggunaan pakaian pengantin putri Yogyakarta menjadi baju tanpa lengan bagian atas dengan bawahan kain jarik bertemakan batik.
Kostum ini dilengkapi dengan hiasan gelungan, bunga, dan bulu burung kasuari di kepala penari. Aksesoris seperti kalung, gelang, anting, dan selendang pun menjadi bagian tak terpisahkan dari penampilan mereka. Alat musik pengiringnya adalah gamelan khas Jawa, memberikan nuansa magis dan menggugah hati.
Keunikan dan Kesenian yang Sakral
Tari Serimpi tidak hanya memukau dari segi estetika gerakannya, tetapi juga memancarkan keunikan dari segi kesakralan dan kedudukannya. Meskipun hanya ditarikan oleh empat penari, tarian ini menyimpan makna yang dalam. Sebagai tarian sakral dan suci, Tari Serimpi menjadi simbol kekuasaan raja dan memiliki kedudukan istimewa di Keraton. Hanya penari terpilih yang diizinkan menarikannya, dan tarian ini tidak disandingkan dengan tarian lainnya.
Meskipun begitu sakral, Tari Serimpi juga berkembang di luar keraton dan dapat dinikmati oleh masyarakat umum. Dengan pesona dan kekhasannya, Tari Serimpi tetap menjadi bagian penting dari kekayaan budaya Indonesia yang perlu dilestarikan untuk generasi mendatang.
Penutup
Tari Serimpi tidak hanya sekadar tarian; ia adalah karya seni yang menyimpan nilai-nilai budaya dan sejarah. Keindahan gerakannya, makna yang terkandung, dan keunikan budaya yang diwariskannya menjadikan Tari Serimpi sebagai bagian tak terpisahkan dari kekayaan Indonesia. Oleh karena itu, kita semua memiliki tanggung jawab untuk terus melestarikan dan mengapresiasi keindahan Tari Serimpi agar kekayaan budaya ini tetap bersinar dalam gemerlap seni Indonesia.