Home » , , , , » Memahami Filosofi dan Keindahan Tradisi Begalan di Banyumas

Memahami Filosofi dan Keindahan Tradisi Begalan di Banyumas

Indonesia kaya akan keberagaman tradisi dan budaya yang masih lestari hingga saat ini. Salah satu tradisi yang menarik untuk diulas adalah "Begalan" dari daerah Banyumas. Tradisi ini bukan hanya sekadar bagian dari prosesi pernikahan, tetapi juga membawa filosofi dan pesan moral yang dalam. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam mengenai tradisi Begalan Banyumas, lengkap dengan filosofi dan keindahan yang terkandung di dalamnya.

Asal Usul dan Makna Begalan

Tradisi Begalan di Banyumas memiliki akar kata dari "begal" yang berarti perampokan. Namun, dalam konteks pernikahan, Begalan merupakan bagian dari prosesi pernikahan yang menampilkan pertunjukan tarian peperangan singkat antara Gunareka dan Rekaguna. Meskipun dimulai dari konsep perampokan, Begalan di dalam pernikahan menjadi simbol keharmonisan dan persatuan.


Pertunjukan dan Pesan Perkawinan

Pertunjukan Begalan diawali dengan munculnya Gunareka dan Rekaguna yang membawa pikulan. Mereka menantang satu sama lain dengan tarian peperangan, kemudian menyampaikan maksud pertunjukkan dan pesan pernikahan dengan humor. Tradisi ini mengajarkan keharmonisan, kerjasama, dan makna mendalam pernikahan.


Pelaksanaan Tradisi Begalan

Begalan diadakan setelah akad nikah atau saat resepsi pernikahan di tempat calon pengantin perempuan. Awalnya, pertunjukan ini dilakukan untuk pernikahan anak pertama dengan anak pertama, anak pertama dengan anak terakhir, dan anak pertama dengan anak tengah. Begalan menjadi simbol kebersamaan dan persatuan dalam keluarga.


Alat-Alat yang Digunakan

 Tradisi Begalan melibatkan penggunaan beberapa alat yang memiliki makna filosofis mendalam. Mulai dari pikulan, ilir (kipas), siwur, irig, hingga layah, setiap alat memiliki pesan moral dan nasihat untuk mempelai yang diwujudkan dalam bentuk simbol-simbol tersebut.

   - Pikulan atau wangkring: Simbol kesediaan suami-istri menopang segala beban hidup bersama.

   - Ilir (kipas): Mengajarkan untuk menjaga suasana hati agar tetap damai.

   - Siwur: Mengingatkan agar kehidupan rumah tangga tidak dijalani tanpa rencana.

   - Irig atau saringan: Simbol kehati-hatian dalam menjalani hidup bersama.

   - Kukusan: Mewakili kesadaran spiritual dan kesabaran menghadapi gejolak hidup.


Makna Simbol-Simbol

Setiap simbol dalam Begalan memiliki makna dan ajaran tersendiri. Dari penutupan aib satu sama lain dengan kekeb, hingga sifat rendah hati yang tercermin dari padi yang semakin tinggi semakin merunduk. Begalan mengajarkan tentang kehidupan rumah tangga yang seimbang dan penuh dengan pengertian.


Kesimpulan

Tradisi Begalan di Banyumas tidak hanya menjadi bagian dari prosesi pernikahan, tetapi juga mengandung filosofi dan pesan moral yang mendalam. Dengan melibatkan pertunjukan, simbol-simbol, dan ajaran kehidupan rumah tangga, Begalan menjadi tradisi yang unik dan menarik untuk dijelajahi. Keberlanjutan tradisi ini membawa kita kembali pada kekayaan budaya Indonesia yang patut dilestarikan dan diapresiasi. Begalan Banyumas bukan hanya sebuah tradisi, tetapi juga keindahan makna dalam sebuah pernikahan yang harmonis.