Home » , , , , , , » Misteri Suku Mante: Eksplorasi Kehidupan Suku Kerdil Aceh yang Tersembunyi

Misteri Suku Mante: Eksplorasi Kehidupan Suku Kerdil Aceh yang Tersembunyi

Suku Mante, sebuah komunitas misterius dan kuno yang berasal dari Aceh, telah menjadi perbincangan dalam beberapa tahun terakhir karena muncul beberapa kali dan tercatat oleh kamera arkeolog. Cerita rakyat Aceh menyebutkan bahwa etnis Suku Mante adalah salah satu kelompok manusia awal yang membentuk masyarakat Aceh yang kita kenal saat ini.


Sejarah Suku Mante

Suku Mante dianggap sebagai nenek moyang orang Aceh seiring dengan Suku Jakun, Sakai, Senoi, Sulanun, dan Semang. Mereka termasuk dalam keturunan Melayu Proto. Nama "Mante" sebenarnya dapat dibaca sebagai "Mantir". Suku ini diyakini sebagai suku angsa yang berasal secara asli dari Aceh.

Keberadaan Suku Mante saat ini hampir tidak terlihat selama ratusan tahun. Banyak ahli dan masyarakat Aceh bahkan menganggap mereka sudah punah. Sejak zaman kerajaan-kerajaan di Aceh, Suku Mante telah ada dan masih menjaga satu garis keturunan Melayu. Mereka cenderung hidup di pedalaman Aceh, sehingga pengetahuan tentang mereka terbatas.

Penelitian oleh Dr. Snouck Hurgronje menjadi sumber utama sejarah mengenai Suku Mante. Mereka digambarkan sebagai kelompok yang kerdil, hidup berkelompok, dan berpindah tempat dengan cepat. Ketika mereka merasa ada orang asing yang masuk ke hutan, mereka langsung lari tunggang langgang.

Hasil penelitian Dr. Snouck tertuang dalam bukunya yang berjudul "The Athers". Buku tersebut mengungkap bahwa Suku Mante hidup di daerah perbukitan. Mereka tidak menyukai kehadiran orang asing dan lebih memilih hidup sendiri.


Suku Mante Menurut Para Ahli

Menurut ahli sejarah Teuku Abdullah dari Universitas Syiah Kuala Lumpur, nama "Mante" dikenal berkat Dr. Snouck. Namun, orang Aceh sendiri mungkin tidak sepenuhnya memahaminya karena banyaknya suku pendahulu yang mendiami wilayah tersebut.

Diperkirakan bahwa Suku Mante memiliki bahasa sendiri di dalam kelompok mereka, karena mereka termasuk suku yang tertutup dan tidak suka berinteraksi dengan orang asing. Husaini Ibrahim, sejarawan Aceh, menyatakan bahwa Suku Mante sudah ada di Aceh sejak 3000 tahun sebelum Masehi. Mereka bahkan menyusuri Thailand sebelum akhirnya tiba di Aceh.

Seiring berjalannya waktu, Suku Mante dianggap sebagai suku terasing yang tinggal di pedalaman hutan. Posisi mereka serupa dengan suku terasing di daerah lain, seperti Suku Laut dan Suku Bajong. Perbedaannya, Suku Mante memilih hidup di darat, yaitu gunung dan hutan.

Husaini Ibrahim menjelaskan bahwa saat Hindu datang ke Aceh, Suku Mante pindah ke wilayah lain di Aceh karena tidak setuju dengan kehadiran Hindu. Ketika Islam masuk ke Nusantara, Suku Mante kembali berpindah ke pedalaman hutan karena menolak untuk diislamkan. Oleh karena itu, tak heran jika Suku Mante muncul kembali, karena mereka suka berpindah-pindah dan belum punah.


Keberadaan Suku Mante

Banyak yang meyakini bahwa Suku Mante sudah punah, namun belakangan ini muncul rekaman video yang mengabarkan bahwa Suku Mante masih ada di pedalaman hutan Aceh. Mereka tersebar di beberapa hutan di wilayah tersebut.

Penyebaran Suku Mante tercatat pada saat Islam masuk ke Indonesia, di mana sebagian dari mereka memeluk Islam, sedangkan yang lain memilih pergi dan hidup di hutan yang lebih terpencil. Menurut Husaini Ibrahim, Suku Mante menghuni wilayah Aceh besar dari perbatasan Jantho hingga Tangse. Bahkan, ia menyebutkan bahwa masih ada keterkaitan dengan masyarakat yang tinggal di pedalaman Aceh, dikenal dengan istilah "Rumoh Duobelah".

Berdasarkan laporan Dinas Sosial Provinsi, Suku Mante tersebar di 14 lokasi di provinsi Aceh, seperti Gunung Goh Pase di Aceh Utara, Kawasan Samar Kilang Bener Meriah, Hutan Kapi Gayo Lues, Kaki Gunung Halimun Pidie, dan Hutan Pameu di Aceh Tengah.


Karakteristik Unik Suku Mante

Suku Mante memiliki beragam keunikan yang membuat mereka terus menghindari keramaian dan menjaga keaslian kebiasaan mereka. Berikut adalah beberapa karakteristik unik mereka:

  1. Tubuh Kecil: Rata-rata tinggi badan Suku Mante hanya sekitar 60-90 cm, dengan badan membungkuk.
  2. Bentuk Fisik Unik: Telapak kaki mereka mirip manusia tetapi lebih lebar pada bagian ujung jari. Telinga runcing ke atas, wajah bulat, dan badan berotot. Ciri khas lainnya termasuk kulit sawo matang, bulu halus pada perempuan, dan rambut lurus memanjang hingga punggung pada laki-laki.
  3. Berlari Cepat: Suku Mante terlihat lincah dan cepat dalam berlari, seperti yang terlihat dalam rekaman video beberapa waktu lalu.
  4. Pola Makan Unik: Merupakan omnivora, Suku Mante mengonsumsi ikan, ayam hutan, salak hutan, lumut di bebatuan, dan dedaunan. Uniknya, mereka tidak menggunakan api dalam kehidupan sehari-hari dan suka mengintai kehidupan manusia, nyaman pada tanah yang becek.
  5. Hidup Nomaden: Seperti zaman dahulu, Suku Mante hidup secara nomaden atau berpindah-pindah untuk memenuhi kebutuhan hidup, baik makanan maupun minuman. Beberapa dari mereka menetap di daerah Gayo dan Aceh Tamiang.
  6. Bahasa Khas: Seperti suku-suku kuno lainnya, Suku Mante memiliki bahasa sendiri yang hanya dipahami oleh kelompok mereka. Namun, detail aksen dan logat masih belum banyak diketahui karena keterbatasan interaksi dengan suku ini.
  7. Menghindari Manusia: Meskipun memiliki kecenderungan mirip manusia, Suku Mante cenderung menghindar dari manusia saat merasa terganggu dan lebih suka menyendiri. Mereka sering keluar dari bukit-bukit saat subuh untuk mencari makanan seiring dengan mengiringi sungai.
  8. Tempat Tinggal di Gua: Suku Mante tinggal di gua-gua di hutan, mirip dengan manusia purba. Tempat tinggal mereka tidak permanen, dan gua dijadikan tempat beraktivitas sehari-hari.


Rumah Adat Suku Mante / Tempat Tinggal

Sejarawan menyatakan bahwa Suku Mante tinggal di gua-gua di hutan, meskipun ada juga tempat tinggal di luar gua. Rumah adat atau tempat tinggal mereka sangat sederhana, berbentuk setengah lingkaran yang memanjang. Di dalamnya tidak terdapat pembagian ruangan, karena tempat tinggal tersebut digunakan untuk tidur, makan, dan aktivitas sehari-hari. Ukuran rumahnya sekitar 100 cm saja, dan tidak memiliki pintu di depannya.

Demikian sekilas tentang Suku Mante dari Pedalaman Aceh ini. Sedikit banyaknya semoga bisa membuka wawasan kita terkait suku-suku yang ada di Indonesia khususnya yang masih sangat misterius dan susah dijumpai.