Home » , , , » Tradisi Gotong Royong dalam Pembangunan Rumah di Masyarakat Betawi

Tradisi Gotong Royong dalam Pembangunan Rumah di Masyarakat Betawi

Dalam budaya Indonesia, gotong royong adalah sebuah prinsip yang sangat dijunjung tinggi. Gotong royong mencerminkan semangat kerjasama dan gotong royong dalam menjalani hidup bersama. Salah satu contoh nyata dari prinsip ini adalah dalam pembangunan rumah, di mana tradisi gotong royong menjadi bagian penting dalam menyelesaikan proyek pembangunan. 

Tradisi gotong royong dalam pembangunan rumah melibatkan beberapa tahap dan acara yang penting. Dalam artikel ini, kita akan membahas tiga tahap kunci dalam tradisi gotong royong ini: Merowahan, Baturan, dan Ketik.


Merowahan: Doa dan Permohonan Bersama

Tahap pertama dalam tradisi gotong royong ini dimulai dengan perhitungan teliti dan penetapan hari yang dianggap baik untuk memulai pembangunan rumah. Masyarakat yang terlibat dalam proyek pembangunan ini melakukan musyawarah untuk menentukan waktu yang paling sesuai dengan keberuntungan dan keselamatan pemilik rumah. 

Setelah mendapatkan hari yang tepat, masyarakat akan berkumpul untuk melaksanakan doa bersama yang dikenal sebagai "Merowahan." Dalam acara Merowahan, mereka memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar melindungi pembangunan rumah dan menjaganya dari bencana atau masalah apa pun. Selama Merowahan, para tetangga yang diundang juga diminta untuk memberikan bantuan sukarela dalam proses pembangunan rumah. Semua ini menggambarkan semangat gotong royong yang kuat dalam komunitas tersebut.


Baturan: Kerja Keras dan Perasaan Kehangatan

Setelah tahap Merowahan, masyarakat bersatu dalam kerja keras untuk memulai proses pembangunan. Proses ini dimulai dengan "baturan," yang mencakup tugas seperti menebang pohon atau meratakan tanah. Setiap warga yang hadir memberikan bantuan sukarela dengan hati yang tulus. Mereka bekerja bersama untuk mempersiapkan lahan dan materi yang diperlukan untuk pembangunan rumah, dan semangat gotong royong yang erat sangat terasa selama tahap ini.


Ketik: Mengamankan Rumah Baru

Sebelum proses pembangunan selesai, ada satu lagi prosesi penting yang disebut dengan "ketik." Prosesi ini melibatkan pemilik rumah yang harus begadang semalaman sebelum rumahnya selesai dibangun. Ini bukan hanya tindakan simbolis, tetapi juga memiliki makna spiritual. Pemilik rumah melakukan ini sebagai bentuk kepedulian dan perasaan tanggung jawab terhadap rumah barunya. Ketik juga dianggap sebagai cara untuk menjaga keamanan rumah dari gangguan supranatural.

Tradisi gotong royong dalam pembangunan rumah mencerminkan hubungan erat antarwarga dan semangat gotong royong dalam masyarakat Indonesia. Ini bukan hanya tentang membangun fisik sebuah rumah, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan budaya yang kuat. Gotong royong adalah salah satu nilai yang membuat Indonesia begitu kaya dan mempesona, dan tradisi ini terus hidup dalam hati dan tindakan masyarakat. Semoga tradisi gotong royong ini terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi kita semua dalam menjalani hidup bersama.