Home » , , , » Tradisi Mandi di Sumur Dalem Desa Pilangsari Saat Bulan Mulud

Tradisi Mandi di Sumur Dalem Desa Pilangsari Saat Bulan Mulud

Di ujung bulan Rabiul Awal, sebuah desa kecil bernama Pilangsari, terletak di Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, menyambut bulan Maulid dengan tradisi yang khas dan lestari. Warga desa ini tidak hanya merayakan Maulid dengan cara biasa, tetapi mereka memilih untuk mandi di Sumur Dalem, peninggalan leluhur yang dianggap keramat.

Setiap tahun, sejumlah besar warga desa berkumpul dan berbondong-bondong menuju sumur tua yang menjadi saksi bisu sejarah desa mereka. Ritual dimulai dengan doa bersama, sebuah langkah spiritual untuk membersihkan jiwa dan memperingati Bulan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Tradisi ini, meskipun mungkin terdengar unik bagi beberapa orang, tetap lestari di Desa Pilangsari. Warga tidak hanya datang dari sekitar desa, tetapi juga dari luar daerah, seperti Batam, Lampung, dan Surabaya. Perjalanan dari Majalengka sendiri memakan waktu sekitar 40 menit, menunjukkan betapa pentingnya tradisi ini bagi masyarakat yang datang dari jauh.

Pak Muh, seorang Kuncen Sumur Dalem, menjelaskan bahwa sumur ini tidak hanya menjadi warisan budaya tetapi juga telah terdaftar resmi di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Majalengka. Air dari sumur ini diyakini memiliki berkah, seperti menjaga awet muda dan menyuburkan tanaman pertanian.

Pengunjung yang datang ke lokasi wisata budaya ini, terutama pada Malam Jumat Kliwon dan bulan Rabiul Awal, melakukan rutinitas berdoa dan pengajian. Setiap pengunjung didampingi oleh seorang juru kunci (Kuncen) yang membimbing mereka melalui pengalaman spiritual ini.

Awal mula keberadaan sumur ini dikisahkan turun temurun dari generasi ke generasi. Konon, sumur ini dibangun oleh seorang Demang bernama Raden Kertanegara. Sejarah mencatat bahwa Demang Kertanegara membuat sumur ini setelah melarikan diri dari kejaran Belanda dan menemukan perlindungan di hutan, yang sekarang diidentifikasi sebagai lokasi Sumur Dalem.

Namun, akses ke lokasi ini tidak selalu mudah. Jalan yang rusak dan kurangnya angkutan umum menuju sumur, ditambah dengan lokasinya yang terpencil di tengah hutan, membuat perjalanan ini menjadi tantangan tersendiri. Jarak sekitar 5 kilometer dari pemukiman warga menuju sumur menciptakan suasana yang memisahkan tradisi ini dari keramaian perkotaan.

Ruswadi, salah seorang warga yang setia merayakan tradisi ini, mengungkapkan bahwa mandi di Sumur Dalem adalah bagian dari upaya mereka untuk menyucikan diri dari penyakit. "Tradisi ini sudah kami lakukan sejak lama," katanya dengan bangga.

Dalam kompleks Sumur Dalem yang mencakup luas sekitar 100 meter persegi, sejarah dan spiritualitas berkumpul. Lokasi ini, meskipun sulit diakses, menjadi saksi bisu dari keberlanjutan sebuah tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi. Sebuah perayaan kebersamaan, spiritualitas, dan kepercayaan akan berkah yang tersembunyi dalam air keramat Sumur Dalem Desa Pilangsari.