Home » , , , , » Legenda Sangkuriang dan Asal Usul Gunung Tangkuban Perahu

Legenda Sangkuriang dan Asal Usul Gunung Tangkuban Perahu

Di zaman kuno yang penuh misteri, sebuah kisah legenda terjadi, yang hingga kini masih dikenal sebagai kisah tentang asal usul Gunung Tangkuban Perahu yang ada di wilayah Bandung, Jawa Barat. Cerita ini mengisahkan tentang Dayang Sumbi, Sangkuriang, dan perubahan tak terduga yang mengubah nasib mereka. Dan seperti cerita legenda pada umumnya, cerita ini dibumbui dengan heroisme, drama percintaan dan hal-hal mistis yang kadang tak mudah dicerna oleh akal. Meskipun demikian, dalam cerita ini banyak hal yang bisa kita maknai untuk pelajaran hidup. Bagaimana kisahnya? Berikut adalah rangkuman kisah Sangkuriang dan asal-usul Gunung Tangkuban Perahu.

Masa Kecil Sangkuriang

Pada suatu masa, hiduplah seorang wanita yang bernama Dayang Sumbi bersama putranya, Sangkuriang. Mereka tinggal di sebuah desa yang damai, bersama dengan teman setia mereka, seekor anjing bernama Tumang. Namun, apa yang tidak mereka sadari adalah bahwa Sangkuriang sebenarnya adalah anak dari seorang dewa yang telah dikutuk menjadi binatang dan diasingkan ke Bumi.


Sangkuriang tumbuh menjadi seorang pemuda yang gagah berani, dengan keberanian dan kemampuan berburunya. Tumang, yang pada hakikatnya adalah ayah kandung Sangkuriang yang terkutuk, selalu mendampinginya. Namun, takdir pahit menghampiri mereka.


Dayang Sumbi Murka

Pada suatu hari, Dayang Sumbi menginginkan hati kijang. Ia meminta Sangkuriang untuk pergi berburu kijang, dan tanpa ragu, Sangkuriang dan Tumang berangkat mencari hewan tersebut. Namun, ketika Sangkuriang memerintahkan Tumang untuk mengejar seekor kijang, anjing itu menolak patuh. Amarah Sangkuriang membuatnya mengambil nyawa Tumang, dan hatinya diserahkan kepada ibunya.

BACA JUGA:
Namun, ketika Dayang Sumbi mengungkapkan identitas sejati Tumang, Sangkuriang terkejut dan marah. Dalam kemarahan, dia memutuskan untuk meninggalkan desa dan memulai perjalanan ke arah timur.

Selama perjalanannya, Dayang Sumbi merenung dan meminta ampun kepada para dewa atas kesalahannya. Mendengar permohonannya, para dewa memberinya kecantikan yang abadi. Sementara itu, Sangkuriang tumbuh menjadi seorang pria tampan dan menawan, memikat banyak wanita dengan pesonanya.


Sangkuriang Tumbuh Dewasa

Setelah mengembara tanpa tujuan, Sangkuriang akhirnya memutuskan untuk kembali ke desanya. Di sebuah pondok, ia bertemu dengan wanita cantik yang ternyata adalah Dayang Sumbi. Keduanya sama-sama tidak menyadari hubungan mereka yang sebenarnya.

Mereka saling terpikat dan merencanakan pernikahan. Namun, ketika Dayang Sumbi melihat bekas luka di kepala Sangkuriang, ia teringat akan anak kandungnya yang hilang, Sangkuriang. Dia mencoba memberi tahu Sangkuriang tentang hubungan mereka, tetapi Sangkuriang terlalu terpesona oleh kecantikan Dayang Sumbi untuk mendengarkan.

Ketika Dayang Sumbi memberikan syarat pernikahan yang sangat sulit, Sangkuriang dengan percaya diri menerima tantangan tersebut. Dia setuju untuk membangun bendungan di sungai Citarum dan perahu besar dalam satu malam. Namun, dengan bantuan makhluk gaib, dia hampir berhasil menyelesaikan tugas tersebut.


Asal-usul Gunung Tangkuban Perahu

Dayang Sumbi, yang khawatir tentang keberhasilan Sangkuriang, meminta bantuan para dewa. Mereka memberinya petunjuk untuk menebarkan kain putih dan menghentikan ayam jago untuk berkokok. Ini membuat makhluk gaib yang membantu Sangkuriang pergi, dan pekerjaan Sangkuriang terhenti.


Sangkuriang merasa dikhianati dan marah. Dalam kemarahan, dia menjebol bendungan di Sanghyang Tikoro, mengubah sungai Citarum menjadi gunung Manglayang. Akhirnya, dengan kekuatan terakhir, dia menendang perahu besar yang dia buat hingga terbalik, menjadikannya Gunung Tangkuban Perahu seperti yang kita kenal saat ini.

----------

Gambar diambil dari: DevianArt, Penabur Library JTB dan  Kreasi Undangan.